Rabu, 11 Februari 2009

STUDI EKOLOGIK HUBUNGAN KUALITAS UDARA AMBIEN SO2, NO2, DAN PM10 DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI WILAYAH KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR PADA
TAHUN 2003-2007


ABSTRAK
Pencemaran udara merupakan salah satu masalah yang selalu ada di daerah perkotaan. Sumber pencemaran udara terbesar di Jakarta adalah akibat gas emisi gas buangan kendaraan bermotor, yaitu berkisar (66,3%), disamping itu industri (18,9%), rumah tangga (11,1%) dan sampah (3,7%). Adapun jenis polutan udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor adalah SO2, NO2, CO, debu, hidrokarbon dan Pb, sedangkan industri dan rumah tangga umumnya menghasilkan polutan SO2. Pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain berupa keluhan pada mata (mata terasa pedas dan berair), radang saluran pernafasan, sembab paru, bronkitis menahun, emfisema, ataupun kelainan paru-paru menahun. Gejala gangguan pernafasan merupakan respons langsung atau efek jangka pendek saluran pernafasan terhadap partikulat. Menurut laporan Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2007 penemuan kasus ISPA sebanyak 58.058 kasus.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara kualitas udara ambien (NO2, SO2, dan PM10) dengan kejadian Infeksi Saluran Pernfasan Akut (ISPA) di Wilayah Industri. Disain penelitian yang digunakan yaitu studi ekologis.
Pada musim kemarau rata-rata konsentrasi SO2 sebesar 35,04 μg/m3, rata konsentrasi NO2 sebesar 26,74 μg/m3, dan rata-rata konsentrasi PM10 sebesar 91,63 μg/m3. Sedangkan pada musim hujan rata-rata konsentrasi SO2 sebesar 28,52 μg/m3, rata-rata konsentrasi NO2 sebesar 23,63 μg/m3 dan rata-rata konsentrasi PM10 adalah 67,67 μg/m3. Jadi nilai konsentrasi SO2, NO2 dan PM10 adalah baik pada musim hujan maupun kemarau masih berada dibawah nilai baku mutu.
Hubungan korelasi per periode musim antara SO2, NO2 dan PM10 dengan kejadian ISPA ada hubungan yang bermakna. Adanya hubungan yang bermakna dikarenakan faktor aktivitas industri serta transportasi, karena Kecamatan Pulogadung adalah wilayah yang terdapat Kawasan Industri Pulogadung. Sedangkan hubungan tidak bermakna kemungkinan hubungan SO2 dengan kejadian ISPA karena memang nilai kualitas udara selama lima tahun masih berada di bawah nilai baku mutu, selain itu ada banyak jumlah dan jenis zat pencemar yang mempengaruhi kejadian ISPA.

Daftar Pustaka : 25 ( 1988 – 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar